Adil : Adil adalah
kualitas seorang perawi. Seorang perawi dikatakan adil apabila ia memiliki
sifat-sifat ketakwaan , seperti senantiasa melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan larangannya, akidahnya benar, terpelihara dari dosa besar, tidak
membiasakan dosa kecil, akhlaknya terpelihara, serta menjaga muru'ah. Disamping
itu tentu saja dia haruslah seorang muslim, baligh, berakal dan tidak fasik.
Ahad : Ahad berarti satu.
Hadis ahad berarti hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat mutawatir,
diriwayatkan oleh seorang perawi atau lebih. Bisa juga berarti hadis yang
diriwayatkan oleh satu orang, dua orang atau lebih, tetapi tidak memenuhi
syarat masyhur atau mutawatir.
Asbabul
Wurud : Ilmu yang menerangkan
seputar sebab munculnya hadis.
Atsar : Sesuatu (riwayat)
yang disandarkan kepada sahabat dan tabi'in, baik berupa perkataan ataupun
perbuatan
Aziz : Hadis yang
diriwayatkan oleh dua orang perawi dan diterima dari dua orang pula. Apabila
dalam salah satu generasinya kurang dari dua perawi, berarti tidak termasuk
dalam hadis aziz.
Dhabith : Orang yang kuat
hafalannya terhadap sesuatu yang pernah didengarnya, kemudian mampu
menyampaikan hafalan tersebut manakala diperlukan.
Dhaif : Hadis yang tidak
terhimpun padanya ciri-ciri hadis sahih dan tidak pula hadis hasan.
Dirayah : Ilmu hadis dirayah
adalah sekumpulan kaedah atau aturan dan permasalahan untuk mengetahui keadaan
perawi dan yang diriwayatkannya dari segi dapat diterima atau ditolak.
Gharib : Hadis yang diriwayatkan
hanya oleh seorang saja pada tempat manapun terjadinya penyendirian itu di
dalam sanad. Tidak mesti pada semua generasi hanya ada seorang perawi, tapi
bila terjadi pada satu generasi saja perawinya ada yang cuma seorang, maka dia
termasuk hadis gharib.
Hadis
: Sesuatu yang
disandarkan kepada nabi baik perkataan, perbuatan, keadaan, pengakuan dan
sifatnya.
Hasan : Hadis yang
diriwayatkan oleh perawi yang adil, kekuatan hafalannya di bawah perawi hadis
sahih, bersambung sanadnya, tidak mengandung illat dan syaz.
Hasan
lidzatihi : Hasan dengan
sendirinya, bukan karena bantuan sanad yang lain, tetapi karena sanadnya
sendiri.
Hasan
lighairihi : Hasan bukan dengan
sanadnya sendiri, tetapi karena dibantu oleh adanya keterangan atau sanad yang
lain sehingga menjadi kuat.
Ilmu
Hadis : Ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan hadis Rasul saw. hingga dapat
memberi penilaian apakah suatu hadis memenuhi kriteria untuk dapat diterima
atau tidak.
Illat : Penyakit atau
cacat
Isnad : Jajaran orang-orang
yang menyampaikan matan hadis (rantaian perawi) dari rasul, sahabat, tabi'in,
tabi'ut tabi'in, dan seterusnya sampai pada orang yang membukukan hadis
tersebut.
Khabar : Sinonim dari hadis.
Namun sebagian ulama membatasinya hanya pada riwayat yang berasal dari selain
Rasul. Khabar lebih condong pada sejarah.
Mahfuz : Hadis sahih dan hasan
yang diriwayatkan oleh orang yang sangat tsiqah, tapi menyalahi riwayat rawi
lain yang juga tsiqah namun derajat ketsiqahannya berada dibawahnya.
Majhul : Riwayat yang tidak
dikenal atau hadis yang perawinya tidak dikenal
Maqbul : Hadis yang dapat
diterima sebagai hujjah, yaitu yang sanadnya bersambung, perawinya adil dan
dhabith meskipun dabhithnya ringan, terhindar dari syaz dan tidak ada illat.
Maqlub : Hadis yang terbalik
lafalnya pada matan, atau pada nama seseorang, atau nasabnya dalam sanad.
Maqthu' : Sesuatu yang disandarkan
pada tabiin atau generasi setelahnya, baik itu perkataan atau perbuatan. Ia
tidak dapat dijadikan hujjah meskipun sanadnya sahih tapi sika ada indikasi
perkataan itu marfu' kepada Nabi maka hukumnya menjadi marfu' mursal.
Mardud : Hadis yang ditolak
karena tidak memenuhi syarat-syarat maqbul
Marfu' : Hadis yang
disandarkan kepada Rasul saw. sendiri baik perkataan, perbuatan ataupun taqrir,
baik sanadnya bersambung (muttashil), maupun terputus (munqathi') atau terputus
beberapa sanadnya menurut urutan (mu'dhal).
Ma'ruf : Hadis yang
diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah bertentangan dengan hadis yang
diriwayatkan perawi yang dhaif.
Masyhur : Hadis yang disampaikan
oleh 3 orang atau lebih tapi jumlahnya tidak sampai pada tingkatan mutawatir.
Matan : Materi berita hadis
yang terletak sesudah sanad.
Maudu' : Hadis yang dibuat-buat
oleh pendusta disandarkan pada Rasul dengan sengaja untuk mengada-ada.
Mudallas : Hadis yang diriwayatkan
dengan perkiraan bahwa tidak terdapat cacat atau aib di dalamnya. Ada juga yang
mengatakan mudallas adalah menyembunyikan cacat rangkaian sanad dan menunjukkan
keelokannya.
Muhaddits : Orang yang berkecimpung
dalam ilmu hadis baik riwayah maupun dirayah.
Muhmal : Hadis yang diriwayatkan
dari salah seorang yang serupa namanya, kunyahnya, dan laqabnya, atau salah
satu dari ketiganya.
Munkar : Hadis yang di dalam
sanadnya terdapat perawi yang banyak melakukan kesalahan, lalai, atau jelas
kefasikannya.
Munqalib : Hadis yang sebagian lafal
matannya terbalik atau tertukar karena perbuatan si perawi sehingga berubah
maknanya.
Munqathi' : Hadis yang salah seorang
atau lebih perawinya dari awal sanad gugur, termasuk juga apabila di dalam
sanad ada disebutkan seseorang yang tidak jelas.
Mursal : Hadis yang perawinya
adalah sahabat yang tidak disebutkan namanya. Hadis tersebut tidak menyebutkan
sahabat yang menerimanya dari Rasul.
Musnad : Kitab yang memuat
hadis-hadis berdasarkan nama sahabat yang meriwayatkannya dari Rasul tanpa
memperhatikan masalah yang dibicarakan hadis itu.
Mutawatir : Hadis yang diriwayatkan
oleh orang banyak yang tidak mungkin mereka sepakat berdusta. Hal serupa itu
terjadi sejak awal sanad hingga akhir sanad.
Muttafaq
Alaih : Hadis yang disepakati
kesahihannya oleh Bukhari dan Muslim
Muttashil : Hadis yang sanadnya
bersambung, baik marfu' maupun mawquf.
Qudsi : Hadis yang
diriwayatkan oleh Nabi saw. bahwa hal tersebut dari Allah swt. Perawinyanya
meriwayatkannya dari Rasul yang disandarkan kepada Allah swt. Lafalnya berasal
dari Rasul namun maknanya berasal dari Allah.
Rajih : Hadis yang terkuat
dari dua hadis yang berlawanan kandungannya.
Rawi : Orang yang menerima
hadis dari gurunya dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain atau
menulisnya dalam sebuah kitab.
Rijal
al-Hadits : Orang-orang yang
terkait di sekitar hadis, baik sebagai sanad maupun mukharrij. Ilmu Rijal Hadis
adalah ilmu yang menyajikan tetntang pengenalan keadaan para perawi hadis dalam
kapasitas mereka sebagai periwayat hadis.
Riwayah : Suatu pemberitaan yang
disandarkan kepada Nabi.
Sahih : Hadis yang sanadnya
bersambung, diriwayatkan oleh periwayat yang adil, dhabith hingga akhir
sanadnya, tidak ada syaz dan illat di dalamnya.
Sanad : Rantaian orang-orang
yang menyampaikan matan hadis dari Rasul saw. , sahabat, tabiin, tabi'
al-tabiin dan seterusnya sampai pada orang yang membukukan hadis tersebut.
Sunnah : Segala sesuatu yang
diriwayatkan dari Rasul berupa perkataan, perbuatan, dan taqrir, atau akhlak,
atau keadaan fisik, atau sejarah kehidupanhya baik sesudah menjadi Rasul atau
sebelumnya.
Syaz : Hadis yang
diriwayatkan oleh seseorang yang riwayatnya maqbul namun menyelisihi riwayat
yang lebih rajah karena mempunyai kelebihan, baik kelebihan itu berupa
banyaknya jalur sanadnya atau ke-dhabith-an yang lebih kuat.
Tsabat : Seorang yang adil
lagi dhabith
Tsiqat : Seorang yang adil
lagi dhabith
0 comments:
Posting Komentar